Penurunan nilai tukar berbagai aset kripto bukan hanya mimpi buruk bagi para penambang kripto dan mereka yang menimbun aset kripto. Namun, ada juga pengecer komponen perangkat keras komputer, terutama kartu grafis atau GPU.

Penurunan tajam dalam nilai tukar aset kripto juga memengaruhi harga kartu grafis, yang naik karena pasokan dibatasi oleh pembelian oleh penambang.

Menurut Bloomberg, selama 18 bulan terakhir, penambang Ethereum telah menghabiskan setidaknya $15 miliar, atau sekitar Rp 222,4 triliun, untuk membeli kartu grafis. Ya, hanya untuk kartu grafis. Ini tidak termasuk CPU, motherboard dan banyak komponen komputer lainnya.

Sekarang, setidaknya di China, harga kartu grafis telah turun di bawah harga yang direkomendasikan pabrikan (MSRP). Demikian juga, harga kartu grafis bekas turun 50% karena penambangan cryptocurrency yang tidak menguntungkan.

Bahkan di China, pengecer dan penambang sedang berperang harga. Keduanya terus menurunkan harga selama beberapa minggu terakhir. Menurut posting forum Baidu, harga jual rata-rata kartu grafis di China saat ini 20% lebih rendah dari MSRP.

Misalnya, RTX 3090 dan RTX 3090 Ti lebih murah 29% dan 38% daripada MSRP. Ini berarti bahwa harga RTX 3090 Ti telah turun menjadi sekitar $1.415 sedangkan MSRP dari RTX 3090 Ti Cina adalah $2.245.

Selisih harga dibandingkan seri kartu grafis lainnya tidak sebesar RTX 3090 Ti. Misalnya, untuk RTX 3070 harganya sekitar 16%, dan untuk RTX 3060 selisihnya adalah 15%.

Hal yang sama terjadi pada kartu grafis Tim Merah (AMD). Misalnya, RX 6900 XT 37,5% lebih murah daripada MSRP.

Beli GPUnya sekarang, atau nunggu harganya turun lagi?