Berikut Adalah Dasar-dasar Yang Perlu Anda Ketahui Tentang ISO Dalam Fotografi

iso dalam fotografi

Jika Anda baru mulai belajar fotografi, Anda akan kesulitan menentukan pencahayaan dalam sebuah foto selain komposisi. Pencahayaan atau exposure dalam fotografi ditentukan oleh tiga faktor: shutter speed, aperture, dan ISO.

Efek pengaturan ISO pada gambar tidak sepenting kecepatan rana dan bukaan. Namun, pemilihan ISO tidak boleh terlalu diperhatikan karena akan mempengaruhi hasil akhir gambar.

Jadi, jika Anda bingung memahami ISO, simak artikel berikut untuk mempelajari lebih lanjut tentang ISO.

1. ISO

iso

Dalam fotografi, ISO adalah satuan yang mengukur sensitivitas cahaya yang masuk ke film (kamera analog) atau sensor (kamera digital). Awalnya, perangkat ini menggunakan ASA, akronim dari American Standards Association. Namun, ASA sudah usang.

ISO adalah singkatan dari International Organization for Standardization, yang diperkenalkan pada tahun 1987 dan masih digunakan sampai sekarang sebagai standar internasional.

2. Warisan Zaman Film

foto film

ISO adalah warisan kamera film analog. Indeks ini dibuat untuk membantu fotografer mengukur fotometer stasioner dan dengan mudah beradaptasi dengan kebutuhan gambar mereka.

Standar ini digunakan karena terlalu banyak pembuat film. Produsen film terbesar seperti Kodak, Fujifilm, dan Ilford menawarkan film dalam berbagai ISO untuk memenuhi semua kebutuhan fotografi Anda. Tanpa kriteria tersebut, fotografer tentu akan kesulitan memilih film yang tepat untuk kebutuhannya.

3. ISO dalam Angka

iso dalam angka

Biasanya, ISO setiap kamera minimal 100 dan maksimal 6400. Namun, seperti Nikon D5, kamera yang berbeda memiliki rentang ISO yang berbeda. ISO default untuk DSLR full-frame ini adalah 102.400 dan dapat dinaikkan hingga 3.280.000.

Film slide Kodachrome menggunakan ISO terkecil seperti ISO 25 dan 64 pada puncaknya.

4. ISO = Noise?

noise

ISO dapat dibandingkan dengan kepadatan serat spons yang menyerap air. Saat spons diregangkan, serat spons terlihat jelas. Oleh karena itu, semakin tinggi ISO, semakin besar noise atau graininess pada gambar.

READ :   Cara Daftar KTP Digital

Namun, kebisingan tidak selalu buruk. Terkadang noise justru menambah estetika sebuah gambar. Banyak fotografer sengaja menggunakan ISO yang lebih tinggi untuk membuat foto mereka lebih dramatis.

Seiring kemajuan teknologi, ISO yang lebih tinggi tidak selalu berarti noise. Kamera dengan sensor full-frame dapat menghasilkan gambar yang tajam dengan noise minimal, bahkan pada ISO yang sangat tinggi. Jadi, selain mempelajari dasar-dasar ISO, Anda juga harus mempelajari karakteristik kamera.

5. Penggunaan ISO yang benar

iso

Pertanyaan yang paling penting adalah kapan menggunakan ISO rendah dan tinggi. Sebagai pedoman dasar, jika Anda memotret di siang hari dengan pencahayaan yang cukup, Anda harus menurunkan ISO 100 Anda. ISO ini juga lebih disukai untuk fotografi lanskap yang membutuhkan kejernihan gambar yang tinggi.

Namun, jika Anda berada di tempat yang gelap, Anda dapat meningkatkan ISO. Jika Anda memotret dalam cahaya rendah tetapi tetap menginginkan kecepatan rana yang cepat, Anda mungkin perlu meningkatkan ISO.

Satu hal yang perlu diingat adalah efek noise pada gambar yang Anda coba buat. Jika Anda ingin menjaga foto Anda tetap tajam dan bebas noise di malam hari, Anda dapat menggunakan tripod dan menggunakan kecepatan rana lambat untuk menghindari buramnya foto Anda.

Sekarang setelah Anda mengetahui dasar-dasar ISO, apakah Anda siap untuk menemukan beberapa gambar yang bagus?

You May Also Like

About the Author: admin